Betawi, kini Jakarta, tentunya memberikan banyak cerita. Sebagian dari cerita itu akan ditemukan di blog sederhana ini. Jauh dari sempurna, pasti. Maka komentar dan pendapat anda sebagai pembaca sangat dinanti. Terima kasih dan selamat membaca.

Kamis, 24 April 2025

LKB dan FJB berkolaborasi, bikin program Podcast Betawi: Serial

Forum Jurnalis Betawi (FJB) dan Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) membuat siniar alias podcast. Kolaborasi kekinian ini bertajuk Podcast Betawi: Serial.


Episode perdana Podcast Betawi: Serial ini mengundang narasumber Dr Siti Elda Hiererra, SKom, MMSI, CDMS, CME. Biasa disapa Elda, adalah dosen di Binus University dan Direktur Program ISACA Indonesia. Elda ini anak Betawi asal Rawa Belong, Jakarta Barat, yang pakar di bidang metaverse.

Di episode perdana ini, Elda menjelaskan apa itu metaverse dan bagaimana implementasinya dapat diterapkan dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni-budaya masyarakat Betawi. Termasuk bercerita tentang bagaimana mengembangkan metaverse untuk Candi Borobudur di Magelang, sebagai salah satu destinasi wisata superprioritas di Indonesia.

“Dengan memanfaatkan teknologi metaverse, aye punya harapan untuk membuat Betawi-verse sehingga konten dan literasi Betawi dapat lebih dinikmati oleh banyak kalangan terutama generasi muda, Gen Z, yang punya gaya hidup digital,” jelasnya bersemangat.

Ketua Umum LKB Beky Mardani menyambut baik setiap kolaborasi yang disampaikan kepada LKB demi literasi Betawi. Sebab, kegiatan pelestarian dan pengembangan seni budaya Betawi tidak dapat dilakukan sendirian, tapi memerlukan kerja sama dengan segala pihak yang peduli dan cinta terhadap Betawi.

“Jadi LKB siap berkolaborasi dengan pihak mana pun, termasuk bersama Forum Jurnalis Betawi (FJB) untuk meninggikan konten dan literasi Betawi. Salam kolaborasi!” kata Bang Beky.

M Syakur Usman, Ketua FJB, menambahkan program podcast, hasil kolaborasi FJB dengan LKB sebagai lembaga paling depan untuk upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya Betawi di Jakarta.

“Menyambut perayaan 5 Abad kota Jakarta pada 2027, FJB dan LKB memandang perlu memperbanyak konten-konten tentang Betawi di dunia maya, supaya literasi tentang Betawi semakin tinggi bagi penikmat media sosial zaman sekarang, supaya lebih mengenal dan cinta terhadap Betawi sebagai masyarakat inti kota Jakarta,” katanya.

Live di TikTok LKB

Episode perdana Podcast Betawi: Serial ini dipandu oleh Amira Kareem, mantan None Jakarta dan pengurus LKB. Podcast berjalan lancar, mengalir, dan jenaka saat disiarkan secara langsung (live) di akun TikTok @lkbtiktok123.

Syakur Usman menjelaskan, secara umum FJB dan LKB mempunyai beberapa tujuan dengan menggagas Podcast Betawi: Serial pada tahun ini: upaya pelestarian budaya Betawi dengan mendiskusikannya dari berbagai perspektif keilmuan.

Kedua, meningkatkan kesadaran publik/warga tentang Betawi dengan segala aspek dan sistem nilainya, sekaligus sebagai sarana edukasi yang informatif serta menghibur. Ketiga, membangun kebanggaan terhadap identitas dan warisan budaya Betawi melalui cerita dan diskusi inspiratif.

“Yang juga penfing, podcast ini menjadi platform hub bagi komunitas-komunitas Betawi untuk berbagi ide, pengalaman, dan inovasi untuk masyarakat Betawi, selain memperluas jangkauan konten Betawi dengan memanfaatkan platform digital sehingga dapat menjadi rereferensi termasuk diaspora-diaspra Betawi di seluruh dunia,” kata Syakur.


Selasa, 25 Maret 2025

FJB tekankan pentingnya berperan jelang lima abad Jakarta











Forum Jurnalis Betawi (FJB) menggelar diskusi sekaligus buka puasa bersama dengan mengusung tema "Kontribusi Jurnalis Betawi Menyongsong Lima Abad kota Jakarta" acara ini berlangsung di Saung Kembangan, Jakarta Barat, pada Minggu sore (23/3).


Dengan menampilkan tiga orang narasumber senior di dunia jurnalistik yakni H Beky Mardani yang juga sebagai Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), kemudian H Yusron Sjarief, Jurnalis Tv (news anchor) senior dan Ahmad Buchori atau biasa disapa Bang Boy, yang merupakan Jurnalis senior Antara.


Ketua Forum Jurnalis Betawi (FJB) M Syakur Usman mengawali dengan pembukaan, dirinya menekankan pentingnya Jurnalis Betawi berkontribusi dan berperan aktif dengan usulan-usulan kegiatan untuk menyongsong 5 Abad Kota Jakarta yang akan dirayakan pada 22 Juni 2027 nanti. 


FJB sendiri sudah melakukan inisiatif dengan mengembangkan laman berita online: Kabarbetawi.id. Laman ini akan banyak menyajikan konten-konten  masyarakat Betawi sebagai masyarakat inti kota Jakarta.


Pada acara bukber ini. FJB juga menyampaikan beberapa program yang akan digelar untuk menyongsong 5 Abad Kota Jakarta, antara lain roadshow jurnalistik ke kampus-kampus, penerbitan buku 500 Cerita Tanah Betawi, workshop platform digital bersama kreator-kreator konten kebetawian, dan sebagainya. 



Tepat pukul 16.30 acara diskusi dimulai yang dipandu oleh Bang Faisal dari RRI. Banyak bermunculan ide dan gagasan baru agar jurnalis Betawi punya peran besar menuju lima abad kota Jakarta. 


Beky Mardani misalnya, dirinya berharap agar jurnalis Betawi punya karya dalam bentuk buku yang bisa mengabadikan jasa para tokoh Betawi dari masa ke masa.


Selain itu, dia juga ingin ada karya lain yang selama ini menjadi memory kolektif orang tua agar dituangkan dalam tulisan. Seperti bagaimana kisah kampung di Betawi dahulu sebelum pembangunan sangat massif mewarnai Jakarta.


“Anak sekarang mana ngerasain bisa ngelihat Monas dari atas pohon kecapi. Nah, itu yang kita rasain dulu. Mari kita tulis, kita mulai dari kampung kita. Saya akan mulai dari kampung saya, Meruya,” ujar Beky yang juga Ketua PMI Jakarta Barat.


Yusron Sjarief menambahkan, banyak tradisi berkembang di Jakarta dan itu sangat terasa hingga kini bagi mereka yang masih tinggal di pemukiman non perumahan.


“Saya kalau jadi juri Abnon (Abang-None) Jakarta peserta selalu saya tanya tinggal di perkampungan atau di kompleks perumahan. Mereka yang tinggal di kompleks perumahan biasanya tidak tahu ada tradisi apa yang masih ada di Betawi,” katanya.


Sedangkan Ahmad Buchori menyoroti peran Jurnalis Betawi di banyak media masa umum, bukan media khusus Betawi. Karena itu, dia menyambut positif hadirnya website kabarbetawi.id milik FJB dan berharap bisa menyuarakan aspirasi warga Betawi.


“Kayak kejadian di Bekasi ada permintaan THR (kepada perusahaan) mengatasnamakan Betawi. Itu perlu kita luruskan, agar stigma Betawi di masyarakat tidak menjadi negatif,” ucapnya.


Diskusi semakin menarik menjelang Magrib. Namun, harus diakhiri karena sudah masuk waktu berbuka puasa, dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ustaz Taufik dari MUI Jakarta Barat, para peserta yang hadir melakukan buka puasa.


Beberapa tamu undangan juga tampak hadir antara lain, Kasudin Kesbangpol Jakarta Barat, Mohammad Matsani, Ketua LBIQ dan Sekjen Permata MHT, H Supli Ali, serta adik-adik KMB PTIQ, juga hadir Budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra, Imron Hasbullah dari LKB

Diakhir acara ada bagi-bagi buku, Bang Ipul Simpul Betawi dari Gubernur ke Gubernur. Ada juga door prize tiket Ancol, dufan, dan Sea World, serta produk lainnya, 


Kegiatan ini didukung oleh Gerakan Kebangkitan (Gerbang) Betawi, Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Qur’an (LBIQ) DKI Jakarta, Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Paljaya, Permata MHT, Madrasah Aliyah Citra Cendekia, minuman isotonik dan yogurt Yoyic, Saung Kembangan, PT Ancol Taman Impian, dan Bir pletok Bang Isra. (*)